Laman

Senin, 17 Mei 2010

idealkah kita?

idealkah kita….

November 29th, 2007 by patah-hati

pernahkah terbersit pertanyaan itu…..
(aku pernah dan mungkin sering)

sejujurnya kita semua individu yang hidup di dunia ini sadar atau tidak….
kita telah menganggap bahwa kita adalah individu paling ideal di muka bumi ini…
tidak perlu menyangkal….. munafik bila kita tidak pernah merasakan perasaan seperti itu…. bukti kecil.. kita sering menilai orang lain… dengan menilai orang lain dengan tidak kita sadari kita telah merasa jadi mahluk paling ideal di muka bumi ini…

so kurangilah menilai orang lain… dan perseringlah bercermin tentang diri kita….

jangan mengeluh atas perilaku orang lain terhadap kita….
tapi tanyakan mengapa mereka berperilaku seperti itu terhadap kita…

jangan menyalahkan mengapa orang berbuat jahat terhadap kita….
tapi tanyakan mengapa kita dijahati…
pernahkah kita berbuat jahat terhadap orang lain….

insya allah …. allah akan selalu mengingatkan kita…. juga melindungi kita

selamat berbahagia

Minggu, 16 Mei 2010

BANGSA ANGKA

angka memang tidak akan lepas dari kehidupan manusia, angka bisa dibilang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan LOGIKA manusia, namun secara alami angka pun telah merasuk dalam kehidupan perasaan manusia.
tidak bisa dipungkiri angka tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, malah mungkin angka sudah lebih merasuk kedalam hati setiap manusia bahkan moral.

beberapa contoh pengaruh angka pada rakyat di bangsa angka,

- untuk bertemu dengan rakyat bangsa angka sangat mudah kita cukup menekan angka maka akan dengan mudah kita dapat menghubungi mereka.

- banyak wanita-wanita rakyat bangsa angka menjual tubuh dan harga diri mereka hanya demi angka

- untuk mencari pasangan hidup pun, di bangsa ini angka yang sangat berperan, norma serta nilai-nilai moral sudah tak berpengaruh, memiliki menantu,suami bahkan anak seorang koruptor pun tak menjadi masalah yang penting memiliki banyak angka.

- tuhan pun mulai di tinggalkan, karena tuhan tak bisa di nilai dengan angka. bahkan mereka kini memiliki tuhan-tuhan baru yang berupa angka-angka.

mungkin tulisan ini sangat skeptis, mungkin penulis tak banyak kebagian angka, bisa jadi!, penulis hanya ingin menulis apa yang di rasakan.


(makam nenek buyut, untuk mengingatkan rakyat bangsa angka bahwa kematian tak bisa di ukur angka)